Online Shop Baju Anak

Rabu, 21 Agustus 2019

DIBALIK KESUSAHAN, ADA KEMUDAHAN

Sudah lama, saya tidak menulis blog. Kali ini saya mau menulis tentang apa yang saya alami sebulan ini. Akhir bulan Juli lalu, saya sedang merasakan kesedihan karena suami saya tiba2 di putus kontrak kerja di tempat kerja dia yang baru. Padahal baru sebulan suami mulai kerja lagi. Harusnya kalau sesuai kontrak yang sudah disepakati, suami di kontrak selama 3 bulan. Tapi dengan alasan karena suami saya belum menguasai job desc nya, pihak perusahaan langsung meng cut tiba2. 

Saya sempet kesel dan marah sama perusahaan tersebut. Karena tidak seharusnya memecat orang secara mendadak dan sepihak. Apalagi dengan cepat menilai karyawan dalam waktu kurang dari sebulan. Tapi mau semarah apapun percuma, nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah menjadi keputusan Manajer perusahaan. Saya dan suami cuma bisa pasrah dan berdoa dapat yang lebih baik dari yang ini. Aamiin..

Sehari setelah suami saya dipanggil atasannya untuk di putus kontrak, suami saya dapat panggilan kerja dari PT lain yang bergerak di bidang IT. Suami saya datang untuk interview kesana. Seminggu setelah interview, suami di telpon untuk datang lagi untuk proses offering gaji. Alhamdulillah, suami keterima di tempat kerja tersebut. Mulai masuk tanggal 19 Agustus 2019. Walaupun awalnya dikontrak untuk 6 bulan dulu, tapi gpp yang penting suami saya dpt kerjaan lagi.

Kadang saya berfikir, setahun belakangan ini saya dan keluarga selalu di uji dengan hal ekonomi (suami yang di PHK, susah cari kerja). Saya masih terus mengintrospeksi diri saya apakah semua yang terjadi adalah akibat dosa yang telah saya lakukan. Kalau memang seperti itu, saya bertekad harus memperbaiki diri lebih baik lagi.

Ujian demi ujian yang telah saya alami, membuat saya yakin bahwa Allah Swt punya rencana atas setiap hambaNya. Seperti yang saya alami, setelah ada kesedihan yang terus melanda, setelahnya Alloh kasih hadiah yang lebih baik. Semoga kedepannya kami sekeluarga bisa melalui semua ujian yang Alloh berikan. Aamiin...




Senin, 05 Agustus 2019

PENGALAMAN CABUT GIGI GERAHAM

Cukup lama merasakan sakit gigi, akhirnya saya memberanikan diri untuk pergi ke Dokter gigi. Hari Jumat, 26 Juli 2019, saya sudah berangkat dari jam 7 pagi ke RS Koja. Sampai di sana jam 07:30. Saya melihat antrian panjang di pintu masuk seperti orang antri sembako. Saya yang bingung, karena jarang berobat di RS, lalu nanya dengan satpam. Satpam menjelaskan kalau Ibu pakai BPJS, silahkan ikut antrian, tapi kalau Ibu bayar Mandiri, silahkan langsung ke loket lantai 3. 

Karena gigi sudah ga tidak tertahankan sakitnya, saya bergegas ke lantai 3. Sampai lantai 3, antrian hanya sekitar 3 orang saja. Sambil menunggu loket dibuka, saya berbincang2 dengan sesama pasien disitu. Yang tujuan ke Dokter gigi si, cuma saya saja.
Sekitar jam 08:00 loket dibuka, langsung saya mendaftar dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 60.000.

Untuk poli gigi, saya di arahkan ke gedung baru lantai 4C. Sampai di poli gigi, saya liat antrian sudah lumayan banyak. Saya masukan berkas ke dalam ruangan dokter, dan tunggu dipanggil. Awalnya saya kira, akan lama dipanggilanya, ternyata selang 5 menit menunggu, saya sudah dipanggil ke dalam. Saya langsung duduk dan bersiap untuk di periksa. 

Dokter yang meriksa saya itu Dr. Ratna. Setelah di cek2, info Dokter, ada 4 gigi yang harus dicabut. Tapi hari ini cabut yang paling sakit dulu saja. Setelah saya oke dan siap buat di cabut, langsung Dokter memberi suntik bius di gusi dan pinggir mulut saya. Saya disuruh bayar dulu ke loket, setelah itu balik lagi kesana buat di cabut. Untuk biaya cabut gigi geraham Rp. 200.000 / gigi.

Setelah saya membayar ke loket, saya balik lagi ke ruangan dokter untuk segera eksekusi. Bibir dan pipi saya sebelah kiri sudah tidak berasa apa2 akibat suntik bius tadi. Saya buka mulut, kemudian dokter memasukan tang untuk mencabut gigi saya. Ga sampe 5 menit, gigi sudah tercabut dan saya disuruh gigit kain kasanya. 

Ternyata cabut gigi TIDAK se SAKIT yang saya bayangkan. Heheheh...
Next nya masih ada 3 gigi lagi yang harus di cabut. Mungkin satu atau 2 bulan lagi saya akan balik ke Dokter gigi lagi. Info dokter saya tidak boleh berkumur sampai sore nanti.

Akhirnya saya tebus obat setelah pulang dari RS. Saya dapat 2 obat penghilang nyeri dan antibiotik. Saya minum obat 3x sehari. Setelah beberapa jam dicabut, gusi terasa nyeri, tapi tidak sesakit saat sakit gigi. Rasa sakit berangsur hilang setelah obat habis.

Alhamdulillah,,, sekarang saya sudah bisa makan normal lagi. Terima kasih ya Dokter...

Itulah pengalaman saya ketika cabut gigi. Semoga bermanfaat ya buat para pembaca yang mau ke dokter gigi. ^_^